Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
Artikel: Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan Perlak
- Merupakan kerajaan Islam pertama (tertua di Indonesia, berdiri sekitar tahun 225 H (abad ke-3)
- Sumber-sumber sejarah:
a. naskah-naskah tua berbahasa melayu
- Idharatul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi (karya Abu Ishak Makarani Al Fasy)
- Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin ( karya Syekh Syamsul Bahri Abdul-lah
As Asyi)
b. Peninggalan berupa benda / bangunan
- Mata uang Perlak (mata uang emas: dirham, mata uang perak: kupang, dan mata uang
tembaga: kuningan)
- Stempel kerajaan
- Makam Raja Benoa (Benoa merupakan negara bagian kerajaan Perlak)
Raja-raja yang pernah berkuasa a.I. :
a. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (225-249 H / 840-964 M)
b. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdurrahim Syah (249-285 H / 864-888 M)
c. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abbas Syah (285-300 H atau 888-913 M)
d. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Ali Mughayat Syah (302-305 H atau 915-918 M)
e. Sultan Makhdum Alaidin Malikbdul Kadir Syah Jouhan Berdaulat
Kerajaan Samudera Pasai
- Muncul sekitar abad ke-13 (merupakan gabungan dua kerajaan yang letaknya bersebelahan:
kerajaan Samudera dan kerajaan pasai)
- Raja-raja yang pernah berkuasa a.l. :
a. Sultan Malik al Saleh (Marah Silu), berkuasa pada tahun 1290 - 1297 M
b. Sultan Malik at Tahir (Sultan Muhammad), memerintah tahun 1297 - 1326 M Ia berhasil
menyatukan kerajaan Perlak dengan kerajaan Samudera Pasai. Pada saat itu singgah seorang
musafir Maroko bernama Ibn Batutah
c. Sultan Malik at Tahir II (Raja Ahmad), berkuasa tahun 1326 - 1348 M
Kerajaan Malaka
- Muncul sebagai akibat semakin ramainya hubungan dagang antara Samudera Pasai dengan malaka
. Pada abad ke-14 Malaka menjadi bandar penting di Asia Tenggara, akhirnya berkembang sebagai
sebuah kerajaan
- Raja-raja ynag pernah berkuasa:
a. Sultan Iskandar Syah (parameswara): merupakan pendiri dan raja pertama kerajaan Malaka,
memerintah antara tahun 1296-1414 M
b. Sultan Muhammad Syah
c. Sultan Mudhafar Syah
d. Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahanya muncul tokoh Laksamana Hang Tuah,
penyebar Islam di daerah Semenanjung Malaka.
- Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis
Kerajaan Aceh Darussalam
- Didirikan oleh Sultan Ibrahin yang bergelar Sultan Ali Amughayat Syah
- Puncak kejayaannya tercapai pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) pada
masa pemerintahannya disusun UU tendang tata Pemerintahan yang disebut 'Adat Mahkota Alam'.
Hubungan Aceh dengan kerajaan Islam lainnya sangat baik, sehingga terbentuk 'Lima Besar Islam'
yaitu:
a. Kerajaan Turki Usmaniyah di Istanbul
b. Kerajaan Islam Maroko di Afrika Utara
c. Kerajaan Islam Isfahan di Timur Tengah
d. Kerajaan Islam Akra di India
e. Kerajaan Aceh Darussalam di Asia Tenggara
- Pengganti Iskandar Muda adalah Sultan Iskandar Thani yang memerintah sampai tahun 1641,
dimana saat itu belanda sudah berhasil menguasai malaka, sehingga dalam waktu tidak lama
kemudian Belanda berhasil memasukan pengaruhnya ke Aceh.
Kerajaan Demak
- Didirikan sekitar aabad ke-15 oleh Raden Patah (Sultan Alam Akbaral Fatah) seklaigus sebagai
raja pertama, yang memerintah antara tahun 1500-1518 M. Pada tahun 1513 mengirim armada
Demak dibawah pimpinan Pati Unus (putera R.Patah) untuk menyerang Portugis di Malaka
- Raja kedua adalah Pati Unus, memerintah antara tahun 1518-1521 M
- Raja terakhir adalah Sultan Trenggana (1521-1546 M). Pada tahun 1522 Demak kembali mengirim
armadanya dibawah pimpinan Fatahillah ke Sunda Kelapa untuk mengursir portugis
- Akhir kerajaan Demak. Sepeninggal Sultan Trenggana (1546), terjadi pertentangan antara keluarga
yang diakhiri dengan kemenangan Adiwijaya (adipati Pajang), sehingga pusat pemerintahan
berpindah ke Pajang.
Kerajaan Pajang
- Berdiri sebagai akibat kericuhan di Kerajaan Demak
- Raja pertama dan sekaligus terakhir adalah Adiwijaya (1568-1582)
- Akhir kerajaan Pajang. Putera mahkota Pajang, sehingga kekuasaanya diserahkan kepada saudara
angkatnya, Sutawijaya (putera Ki Ageng Pemanahan)
Kerajaan Mataram
- Perintis berdirinya adalah Ki Ageng Pemanahan (Ki Gede Mataram) yang mendapat hadiah tanah
Mataram (Alas Mentaok) dan Adiwijaya (Sultan Pajang) atas jasanya mengalahkan Arya
Penangsang
- Raja-raja yang pernah berkuasa:
a. Panembahan Senapati (Sutawijaya), berkuasa antara tahun 1596-1601 M
b. Sultan Anyakrawati (Mas Jolang), berkuasa antara tahun 1601-1613 M. Ia dikenal juga dengan
sebutan 'Panembahan Seda Krapyak'
c. Sultan Agung Hanyokrokusumo (Mas Rangsang), memegang kekuasaan antara tahun
1613-1645 M. Pada masa pemerintahannya Mataram berhasil mencapai puncak kejayaannya,
ditandai dengan adanya kemakmuran, sistem pemerintahan yang teratur, wilayah luas. Pada
tahun 1628 dan 1629 pernah mengirim pasukan ke Batavia untuk menyerang VOC, namun
gagal. Karya-karya Sultan Agung:
- 'Sastra Gendhing' (karya sastra): berisi ajaran filsafat kesucian jiwa
- UU hukum pidana dan perdata yangsama 'Surya Alam'
- Menggganti perhitungan tahun Hindu (berdasarkan perhitungan mata -hari) dengan tahun
Islam (yang berdasarkan perhitungan bulan)
Kerajaan Banten
- Perintis seklaigus pendirinya adalah Fatahillah (Nurullah) atau dikenal dengan Syarif Hidayatullah
, berkuasa di Banten sampai tahun 1552.
- Setelah Demak runtuh, sepeninggal Sultan Trenggara, Banten melepaskan diri, dibawah
pemerintahan hasanudin (1522-1570)
- Raja-raja lain yang pernah berkuasa adalah: Panembahan / Maulana Yusuf (1570-1580) Pada tahun
1579 kerajaan Pajajaran berhasil ditaklukan. Pengganti berikutnya adalah Maulana Muhammad
(1580-1596), kemudian digantikan oleh Abdul (Abu) Mufakir yang naik tahta bertepatan dengan
kedatangan Belanda pertama kali di Banten
- Puncak kejayaan Banten dicapai masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682)
Kerajaan Cirebon
- Cirebon berasal dari kata 'caruban' yang artinya campuran (pribumi-Cina). Pendirinya adalah
Syarif Hidayatullah (Sunan Gunungjati). Ia memiliki 2 putera laki-laki (P. Pasarean dan
P. Sabakingkin). Untuk meneruskan pemerintahan di Cirebon, ia mengangkat pangeran Pasarean
sebagai raja, sedangkan p. Sabakingkin diangkat sebagai raja di Banten, yang kemudian lebih
dikenal dengan Hasanudin
- Pada masa pemerintahan Panembahan Girilaya Cirebon berhasil membina hubungan baik dengan
Mataram namun sepeninggalnya (1679), Cirebon terpecah menjadi dua, yaitu:
a. Kasepuhan, diperintah oleh Pangeran Martawijaya (Sultan Sepuh I)
b. Kanoman, diperintah oleh pangeran Kartawijaya (Sultan Anom II), pada akhirnya kanoman
dibagi lagi menjadi dua, yaitu Kasultanan Kanoman dan Kacirebonan, sebagai dampak politik
'de vide impera' yang diterapkan VOC di Cirebon
Kerajaan Makasar
- Merupakan penyatuan dari dua 'kerajaan kembar' (Gdan Tallo), pusat kerajaan terletak di
Sumbaopu. Sejak tahun 1605 penguasa Gowa-Tallo memeluk agama Islam, Setelah masuk Islam
raja Gowa, Daeng Manrabbia mendapat gelar Sultan Alauddin, sedangkan raja Tallo, Karaeng
Matoaya mendapat gelar Sultan Abdullah Awalul Islam.
- Setelah berhasil mengalahkan 'Tellumpocce' (persekutuan Soppeng-Wajo-Bone), kesultanan
Makasar (Gowa-Tallo) mengalami kemajuan yang pesat terutama dalam bidang perdagangan.
Adapun faktor-faktor pendukungnya adalah:
- Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511), banyak pedagang hijrah ke Makasar
- Orang-orang Makasar dan Bugis terkenal sebagai pelaut ulung sehingga mampu menjaga
keamanan wilayah (laut)
- Tersedianya rempah-rempah yang banyak (didatangkan dari Maluku)
- Puncak kejayaan Makasar tercapai pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669)
Kerajaan Ternate
- Beridri pada abad ke -13, dengan ibu kota Sampalu
- Raja pertamanaya adalah Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Ia pernah belajar Islam di pesantren
Gersik.
- Raja-raja lain yang pernah berkuasa a.l. Sultan Tabariji, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah
yang berhasil membawa Ternate ke puncak kejayaannya
- Untuk menghadapi persaingan dagang dengan Tidore, kerajaan Ternate membentuk persekutuan
lima ('Uli-lima') yang terdiri atas Ternate, Bacan, Ambon, Seram dan Obi
Kerajaan Tidore
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannyaketika diperintah oleh Sultan Nuku. Pada waktu itu wilayah Tidore membentang dari Halmahera hingga irian bagian barat. Mereka tergabung dalam persekutuan sembilan('Uli-siwa') yang terdiri atas Tidore, Halmahera, Makyan, Jailolo, Soe-siu, kai,
dan pulau-pulau lain sampai bagian barat Irian
Kerajaan Banjar
- Kerajaan ini terletak di Kalimantan selatan
- Raja yang terkenal adalah Pangeran Samudera, setelah masuk Islam bergelar Sultan Suryanullah
Artikel: Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan Perlak
- Merupakan kerajaan Islam pertama (tertua di Indonesia, berdiri sekitar tahun 225 H (abad ke-3)
- Sumber-sumber sejarah:
a. naskah-naskah tua berbahasa melayu
- Idharatul Haq fi Mamlakatil Ferlah wal Fasi (karya Abu Ishak Makarani Al Fasy)
- Kitab Tazkirah Thabakat Jumu Sultan As Salathin ( karya Syekh Syamsul Bahri Abdul-lah
As Asyi)
b. Peninggalan berupa benda / bangunan
- Mata uang Perlak (mata uang emas: dirham, mata uang perak: kupang, dan mata uang
tembaga: kuningan)
- Stempel kerajaan
- Makam Raja Benoa (Benoa merupakan negara bagian kerajaan Perlak)
Raja-raja yang pernah berkuasa a.I. :
a. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah (225-249 H / 840-964 M)
b. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdurrahim Syah (249-285 H / 864-888 M)
c. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abbas Syah (285-300 H atau 888-913 M)
d. Sultan Alaidin Saiyid Maulana Ali Mughayat Syah (302-305 H atau 915-918 M)
e. Sultan Makhdum Alaidin Malikbdul Kadir Syah Jouhan Berdaulat
Kerajaan Samudera Pasai
- Muncul sekitar abad ke-13 (merupakan gabungan dua kerajaan yang letaknya bersebelahan:
kerajaan Samudera dan kerajaan pasai)
- Raja-raja yang pernah berkuasa a.l. :
a. Sultan Malik al Saleh (Marah Silu), berkuasa pada tahun 1290 - 1297 M
b. Sultan Malik at Tahir (Sultan Muhammad), memerintah tahun 1297 - 1326 M Ia berhasil
menyatukan kerajaan Perlak dengan kerajaan Samudera Pasai. Pada saat itu singgah seorang
musafir Maroko bernama Ibn Batutah
c. Sultan Malik at Tahir II (Raja Ahmad), berkuasa tahun 1326 - 1348 M
Kerajaan Malaka
- Muncul sebagai akibat semakin ramainya hubungan dagang antara Samudera Pasai dengan malaka
. Pada abad ke-14 Malaka menjadi bandar penting di Asia Tenggara, akhirnya berkembang sebagai
sebuah kerajaan
- Raja-raja ynag pernah berkuasa:
a. Sultan Iskandar Syah (parameswara): merupakan pendiri dan raja pertama kerajaan Malaka,
memerintah antara tahun 1296-1414 M
b. Sultan Muhammad Syah
c. Sultan Mudhafar Syah
d. Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahanya muncul tokoh Laksamana Hang Tuah,
penyebar Islam di daerah Semenanjung Malaka.
- Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis
Kerajaan Aceh Darussalam
- Didirikan oleh Sultan Ibrahin yang bergelar Sultan Ali Amughayat Syah
- Puncak kejayaannya tercapai pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) pada
masa pemerintahannya disusun UU tendang tata Pemerintahan yang disebut 'Adat Mahkota Alam'.
Hubungan Aceh dengan kerajaan Islam lainnya sangat baik, sehingga terbentuk 'Lima Besar Islam'
yaitu:
a. Kerajaan Turki Usmaniyah di Istanbul
b. Kerajaan Islam Maroko di Afrika Utara
c. Kerajaan Islam Isfahan di Timur Tengah
d. Kerajaan Islam Akra di India
e. Kerajaan Aceh Darussalam di Asia Tenggara
- Pengganti Iskandar Muda adalah Sultan Iskandar Thani yang memerintah sampai tahun 1641,
dimana saat itu belanda sudah berhasil menguasai malaka, sehingga dalam waktu tidak lama
kemudian Belanda berhasil memasukan pengaruhnya ke Aceh.
Kerajaan Demak
- Didirikan sekitar aabad ke-15 oleh Raden Patah (Sultan Alam Akbaral Fatah) seklaigus sebagai
raja pertama, yang memerintah antara tahun 1500-1518 M. Pada tahun 1513 mengirim armada
Demak dibawah pimpinan Pati Unus (putera R.Patah) untuk menyerang Portugis di Malaka
- Raja kedua adalah Pati Unus, memerintah antara tahun 1518-1521 M
- Raja terakhir adalah Sultan Trenggana (1521-1546 M). Pada tahun 1522 Demak kembali mengirim
armadanya dibawah pimpinan Fatahillah ke Sunda Kelapa untuk mengursir portugis
- Akhir kerajaan Demak. Sepeninggal Sultan Trenggana (1546), terjadi pertentangan antara keluarga
yang diakhiri dengan kemenangan Adiwijaya (adipati Pajang), sehingga pusat pemerintahan
berpindah ke Pajang.
Kerajaan Pajang
- Berdiri sebagai akibat kericuhan di Kerajaan Demak
- Raja pertama dan sekaligus terakhir adalah Adiwijaya (1568-1582)
- Akhir kerajaan Pajang. Putera mahkota Pajang, sehingga kekuasaanya diserahkan kepada saudara
angkatnya, Sutawijaya (putera Ki Ageng Pemanahan)
Kerajaan Mataram
- Perintis berdirinya adalah Ki Ageng Pemanahan (Ki Gede Mataram) yang mendapat hadiah tanah
Mataram (Alas Mentaok) dan Adiwijaya (Sultan Pajang) atas jasanya mengalahkan Arya
Penangsang
- Raja-raja yang pernah berkuasa:
a. Panembahan Senapati (Sutawijaya), berkuasa antara tahun 1596-1601 M
b. Sultan Anyakrawati (Mas Jolang), berkuasa antara tahun 1601-1613 M. Ia dikenal juga dengan
sebutan 'Panembahan Seda Krapyak'
c. Sultan Agung Hanyokrokusumo (Mas Rangsang), memegang kekuasaan antara tahun
1613-1645 M. Pada masa pemerintahannya Mataram berhasil mencapai puncak kejayaannya,
ditandai dengan adanya kemakmuran, sistem pemerintahan yang teratur, wilayah luas. Pada
tahun 1628 dan 1629 pernah mengirim pasukan ke Batavia untuk menyerang VOC, namun
gagal. Karya-karya Sultan Agung:
- 'Sastra Gendhing' (karya sastra): berisi ajaran filsafat kesucian jiwa
- UU hukum pidana dan perdata yangsama 'Surya Alam'
- Menggganti perhitungan tahun Hindu (berdasarkan perhitungan mata -hari) dengan tahun
Islam (yang berdasarkan perhitungan bulan)
Kerajaan Banten
- Perintis seklaigus pendirinya adalah Fatahillah (Nurullah) atau dikenal dengan Syarif Hidayatullah
, berkuasa di Banten sampai tahun 1552.
- Setelah Demak runtuh, sepeninggal Sultan Trenggara, Banten melepaskan diri, dibawah
pemerintahan hasanudin (1522-1570)
- Raja-raja lain yang pernah berkuasa adalah: Panembahan / Maulana Yusuf (1570-1580) Pada tahun
1579 kerajaan Pajajaran berhasil ditaklukan. Pengganti berikutnya adalah Maulana Muhammad
(1580-1596), kemudian digantikan oleh Abdul (Abu) Mufakir yang naik tahta bertepatan dengan
kedatangan Belanda pertama kali di Banten
- Puncak kejayaan Banten dicapai masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682)
Kerajaan Cirebon
- Cirebon berasal dari kata 'caruban' yang artinya campuran (pribumi-Cina). Pendirinya adalah
Syarif Hidayatullah (Sunan Gunungjati). Ia memiliki 2 putera laki-laki (P. Pasarean dan
P. Sabakingkin). Untuk meneruskan pemerintahan di Cirebon, ia mengangkat pangeran Pasarean
sebagai raja, sedangkan p. Sabakingkin diangkat sebagai raja di Banten, yang kemudian lebih
dikenal dengan Hasanudin
- Pada masa pemerintahan Panembahan Girilaya Cirebon berhasil membina hubungan baik dengan
Mataram namun sepeninggalnya (1679), Cirebon terpecah menjadi dua, yaitu:
a. Kasepuhan, diperintah oleh Pangeran Martawijaya (Sultan Sepuh I)
b. Kanoman, diperintah oleh pangeran Kartawijaya (Sultan Anom II), pada akhirnya kanoman
dibagi lagi menjadi dua, yaitu Kasultanan Kanoman dan Kacirebonan, sebagai dampak politik
'de vide impera' yang diterapkan VOC di Cirebon
Kerajaan Makasar
- Merupakan penyatuan dari dua 'kerajaan kembar' (Gdan Tallo), pusat kerajaan terletak di
Sumbaopu. Sejak tahun 1605 penguasa Gowa-Tallo memeluk agama Islam, Setelah masuk Islam
raja Gowa, Daeng Manrabbia mendapat gelar Sultan Alauddin, sedangkan raja Tallo, Karaeng
Matoaya mendapat gelar Sultan Abdullah Awalul Islam.
- Setelah berhasil mengalahkan 'Tellumpocce' (persekutuan Soppeng-Wajo-Bone), kesultanan
Makasar (Gowa-Tallo) mengalami kemajuan yang pesat terutama dalam bidang perdagangan.
Adapun faktor-faktor pendukungnya adalah:
- Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511), banyak pedagang hijrah ke Makasar
- Orang-orang Makasar dan Bugis terkenal sebagai pelaut ulung sehingga mampu menjaga
keamanan wilayah (laut)
- Tersedianya rempah-rempah yang banyak (didatangkan dari Maluku)
- Puncak kejayaan Makasar tercapai pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin (1653-1669)
Kerajaan Ternate
- Beridri pada abad ke -13, dengan ibu kota Sampalu
- Raja pertamanaya adalah Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Ia pernah belajar Islam di pesantren
Gersik.
- Raja-raja lain yang pernah berkuasa a.l. Sultan Tabariji, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah
yang berhasil membawa Ternate ke puncak kejayaannya
- Untuk menghadapi persaingan dagang dengan Tidore, kerajaan Ternate membentuk persekutuan
lima ('Uli-lima') yang terdiri atas Ternate, Bacan, Ambon, Seram dan Obi
Kerajaan Tidore
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannyaketika diperintah oleh Sultan Nuku. Pada waktu itu wilayah Tidore membentang dari Halmahera hingga irian bagian barat. Mereka tergabung dalam persekutuan sembilan('Uli-siwa') yang terdiri atas Tidore, Halmahera, Makyan, Jailolo, Soe-siu, kai,
dan pulau-pulau lain sampai bagian barat Irian
Kerajaan Banjar
- Kerajaan ini terletak di Kalimantan selatan
- Raja yang terkenal adalah Pangeran Samudera, setelah masuk Islam bergelar Sultan Suryanullah
Artikel: Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia
Comments
Post a Comment