Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Terhadap Indonesia
Artikel: Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Terhadap Indonesia
Di samping itu, Kolonialisme dan Imperialisme juga membawa dampak berupa munculnya perlawanan di berbagai daerah, antara lain:
a. Perlawanan Pattimura (1817)
Latar belakang: Pemerintah kolonial Belanda
- memberlakukan kembali berbagai kewajiban kepada rakyat
- menggerakkan para pemuda untuk menjadi prajurit Belanda
Tokoh Perlawanan
- Thomas Matulessi (Pattimura)
- Anthony Reebok
- Philip Latumahina
b. Perang Paderi (1821 - 1837)
Latar belakang:
- Munculnya gerakan Paderi yang bertujuan memurnikan ajaran Islam di Sumbar
- Gerakan kaum Paderi mendapat tentangan kaum Adat yang didukung Belanda
Tokoh perlawanan
- Tuanku Imam Bonjol
- Tuanku Nan Cerdik
- Tuanku Tambusai
perang ini terbagi dalam 2 periode (bagian), yaitu tahun 1821 - 1825 dan 1830 - 1837
c. Perang Diponegoro (1825 - 1830)
Latar belakang:
- Adanya campur tangan Belanda dalam pemerintahan
- Masuknya adat/budaya Barat dalam lingkungan keraton
- Rakyat dibebani bebagai pajak yang memberatkan
- Kaum bangsawan dilarang menyewakan tanahnya
- Adanya rencana pembuatan jalan kereta yang melintasi makam/tanah leluhur Diponegoro
Tokoh Perlawanan:
- Pangeran Diponegoro
- Kyai Maja
- Sentot Alibasyah Prawirodirjo
- Pangeran Mangkubumi
d. Perang Aceh
Latar belakang:
Adanya traktat Sumatera (1871) yang mebuka kesempatan Belanda untuk memperluas kekuasaan
nya di Aceh (semula terhambat oleh traktat London, 1824 yang isinya menjamin kemerdekaan
dan kedaulatan Aceh)
Tokoh Perlawanan:
- Teuku Umar
- Cut Nyak Dien
- Teungku Cik Di Tiro
- Panglima Polim
Siasat yang dipakai Belanda dalam menghadapi perang ini antara lain Consentratie-stelsel, adu
domba, membentuk pasukan khusus (korps marchaussee) dan serangan frontal
f. Perang Banjar (1859 - 1866)
Latar belakang:
- Belanda turut campur dalam urusan pergantian tahta kerajaan
- Belanda berupaya menghapus kekuasaan kerajaan Banjar
Tokoh Perlawanan:
- Pangeran Hidayat
- Pangeran Antasari
- Kyai Demang Leman
g. Perang Jagaraga (1849 - 1906)
Latar belakang:
Belanda melanggar aturan kerajaan Bali yang disebut 'hak tawan karang'
Tokoh Perlawanan:
- Raja Buleleng
- Patih Buleleng, Gusti Jelantik
Gerakan Protes Petani:
Merupakan gerakan para petani sebagai protes terhadap pemerintah kolonial dan penguasa tanah. Gerakan ini pernah muncul di beberapa daerah, antara lain: Ciomas (Bogor), dipimpin oleh Moh. Idris, Condet (Jakarta), dipimpin oleh Entog Gendut, Tanggerang, dipimpin oleh Kaiin.
Persebaran Agama Kristen dan Protestan:
Pengaruh atau dampak lain dari kolonialisme dan imperialisme Barat adalah tersebarnya agama Kristen dan Protestan di berbagai daerah. Tugas penyebaran agama Kristen diberikan kepada bangsa portugis dan Spanyol oleh Paus sejak abad ke-15. Organisasi yang menyebarkan agama Kristen Katholik disebut misi, sedangkan organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan disebut zending.
- Misionaris Portugis yang terkenal adalah Franciscus Xaverius, daerah penyebarannya: Maluku,
Sulawesi Utara, NTT, pulau Siau, dan Sangir
- Tokoh zending Belanda antara lain Dr. Nommensen, Sebastian Danchaerts, Hernius. Menyebabkan
agama Kristen (Protestan) di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, dan Tapanuli.
Artikel: Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Terhadap Indonesia
| Bidang | Pengaruh (dampak) |
| Ekonomi | Kesejahteraan masyarakat menurun akibat beban pajak yang berat |
| Sosial | Adanya penggolongan masyarakat: pejabat kerajaan, tuan tanah, rakyat |
| Politik | Adanya campur tangan Belanda dalam kebijakan/persoalan kerajaan |
| Budaya | Masuknya budaya Barat (Eropa) dalam kehidupan masyarakat |
Di samping itu, Kolonialisme dan Imperialisme juga membawa dampak berupa munculnya perlawanan di berbagai daerah, antara lain:
a. Perlawanan Pattimura (1817)
Latar belakang: Pemerintah kolonial Belanda
- memberlakukan kembali berbagai kewajiban kepada rakyat
- menggerakkan para pemuda untuk menjadi prajurit Belanda
Tokoh Perlawanan
- Thomas Matulessi (Pattimura)
- Anthony Reebok
- Philip Latumahina
b. Perang Paderi (1821 - 1837)
Latar belakang:
- Munculnya gerakan Paderi yang bertujuan memurnikan ajaran Islam di Sumbar
- Gerakan kaum Paderi mendapat tentangan kaum Adat yang didukung Belanda
Tokoh perlawanan
- Tuanku Imam Bonjol
- Tuanku Nan Cerdik
- Tuanku Tambusai
perang ini terbagi dalam 2 periode (bagian), yaitu tahun 1821 - 1825 dan 1830 - 1837
c. Perang Diponegoro (1825 - 1830)
Latar belakang:
- Adanya campur tangan Belanda dalam pemerintahan
- Masuknya adat/budaya Barat dalam lingkungan keraton
- Rakyat dibebani bebagai pajak yang memberatkan
- Kaum bangsawan dilarang menyewakan tanahnya
- Adanya rencana pembuatan jalan kereta yang melintasi makam/tanah leluhur Diponegoro
Tokoh Perlawanan:
- Pangeran Diponegoro
- Kyai Maja
- Sentot Alibasyah Prawirodirjo
- Pangeran Mangkubumi
d. Perang Aceh
Latar belakang:
Adanya traktat Sumatera (1871) yang mebuka kesempatan Belanda untuk memperluas kekuasaan
nya di Aceh (semula terhambat oleh traktat London, 1824 yang isinya menjamin kemerdekaan
dan kedaulatan Aceh)
Tokoh Perlawanan:
- Teuku Umar
- Cut Nyak Dien
- Teungku Cik Di Tiro
- Panglima Polim
Siasat yang dipakai Belanda dalam menghadapi perang ini antara lain Consentratie-stelsel, adu
domba, membentuk pasukan khusus (korps marchaussee) dan serangan frontal
f. Perang Banjar (1859 - 1866)
Latar belakang:
- Belanda turut campur dalam urusan pergantian tahta kerajaan
- Belanda berupaya menghapus kekuasaan kerajaan Banjar
Tokoh Perlawanan:
- Pangeran Hidayat
- Pangeran Antasari
- Kyai Demang Leman
g. Perang Jagaraga (1849 - 1906)
Latar belakang:
Belanda melanggar aturan kerajaan Bali yang disebut 'hak tawan karang'
Tokoh Perlawanan:
- Raja Buleleng
- Patih Buleleng, Gusti Jelantik
Gerakan Protes Petani:
Merupakan gerakan para petani sebagai protes terhadap pemerintah kolonial dan penguasa tanah. Gerakan ini pernah muncul di beberapa daerah, antara lain: Ciomas (Bogor), dipimpin oleh Moh. Idris, Condet (Jakarta), dipimpin oleh Entog Gendut, Tanggerang, dipimpin oleh Kaiin.
Persebaran Agama Kristen dan Protestan:
Pengaruh atau dampak lain dari kolonialisme dan imperialisme Barat adalah tersebarnya agama Kristen dan Protestan di berbagai daerah. Tugas penyebaran agama Kristen diberikan kepada bangsa portugis dan Spanyol oleh Paus sejak abad ke-15. Organisasi yang menyebarkan agama Kristen Katholik disebut misi, sedangkan organisasi yang menyebarkan agama Kristen Protestan disebut zending.
- Misionaris Portugis yang terkenal adalah Franciscus Xaverius, daerah penyebarannya: Maluku,
Sulawesi Utara, NTT, pulau Siau, dan Sangir
- Tokoh zending Belanda antara lain Dr. Nommensen, Sebastian Danchaerts, Hernius. Menyebabkan
agama Kristen (Protestan) di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, dan Tapanuli.
Artikel: Pengaruh Kolonialisme dan Imperialisme Terhadap Indonesia
Comments
Post a Comment